Ray Vivaldy Panjaitan merupakan mahasiswa semester
2 Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas
Sumatera Utara (USU). Mahasiswa kelahiran Medan 24 Maret 1998 ini, sangat fasih
dalam berbahasa inggris. Kemampuannya dalam berbahasa asing ini
menghantarkannya memperoleh kejuaraan dalam debat bahasa inggris. Ray mulai
belajar bahasa inggris sejak di bangku SD. Dimulai dari les private dan juga dia sering belajar
sendiri dengan menggunakan buku di rumah. Saat duduk di bangku Sekolah Menengah
Pertama (SMP), Ray berpikir untuk membentuk sebuah organisasi English Club di sekolahnya. Setelah menghadapi banyak kendala untuk
membentuk English Club tersebut,
akhirnya kerja keras Ray membuahkan hasil dan ia berhasil sebagai pencetus English Club tersebut.
Selain aktif dalam berbahasa asing, Ray
juga merupakan mahasiswa yang aktif dalam organisasi. Salah satu organisasi
yang digelutinya saat ini ialah organisasi USD (USU Society for Debate). Ray sering mengikuti debat bahasa inggris
dan memperoleh kejuaraan dalam lomba debatnya tersebut. Beberapa lomba yang
pernah di ikuti dan prestasi yang pernah diraih seorang Ray diantaranya, juara
1 USU English Debate Workshop/ English
Debate Competition 2016, juara 1 English
Speech Competition in Millenium ICT
Center 2016, pernah mengikuti ALSA (Asian
Law Student Association) di UNPAD 2016, juara 1 IEC (International Education Center) Debate
Open In Novice Category 2017, dan 3rd The
Best Speaker di SOVED (Sumatera
Overland Varsity Debate) yang diadakan di Padang pada tanggal 27-30 April 2017.
“Ray jauh dari jangkauan pendiam, orangnya
hiperaktif. Dan Ray sendiri untuk mahasiswa semester awal mempunyai kompeten
yang bagus dan cukup membanggakan. Saya sendiri juga termotivasi darinya,
pernah dia ngajak saya untuk jadi panitia di acara USU Open, acara lomba debat
nasional yang mengundang berbagai universitas di Indonesia. Sejak diajak jadi
panitia oleh Ray, saya jadi kepengen gitu bisa seperti dia bisa ikut debat bahasa
inggris dan jadi orang yang berprestasi.” Kata Fattah teman dekat Ray.
“Belajar khusus sih gak terlalu
dipatokkan, paling aku sering buka-buka note, file-file dan liat-liat video
debat aku, dan belajar buka buku kuliah juga sebentar. Jadi gak terlalu
dipatokkan malam itu harus belajarnya berapa jam gitu.” Jawab Ray saat ditanya
tentang jam belajarnya di rumah. Ray membuat bangga orangtua dan teman-temannya
dari prestasi yang diraihnya. Walau sudah bisa dibilang sangat fasih dalam
berbahasa inggris, namun Ray juga tidak berhenti untuk terus belajar.
Ray bercita-cita ingin menjadi Duta Besar
Prancis. Jadi selain mempelajari bahasa inggris, Ray juga sedang belajar bahasa
Prancis dengan cara sederhana yakni sering melihat video di Youtube dan sering
mendengarkan lagu-lagu prancis. Cita-cita tersebut termotivasi dari
kegemarannya dengan budaya Prancis, suka dengan kota-kotanya dan juga
bahasanya. Walau menurutnya belajar bahasa Prancis itu susah, tetapi jika ada
kemauan untuk belajar tentu saja pasti bisa. Kemampuan Ray berkarya dengan
bahasa di usianya yang masih muda, dapat memotivasi kita semua untuk bisa aktif
seperti Ray. (ZieViz Publisher)
0 Response to "RAY VIVALDY, BERKARYA DENGAN BAHASA"
Posting Komentar